Kamis, 28 Februari 2019

SEMBILAN FILOSOFI JAWA OLEH SUNAN KALIJAGA


  • URIP IKU URUP
"Hidup itu Nyala. Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain di sekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik"
  • MEMAYU HAYUNING BAWANA
Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak
  • SURO DIRO JOYO JAYADININGRAT, LEBUR DENING PANGASTUTI 
"Segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati dan sabar"
  • NGLURUK TANPO BOLO, MENANG TANPO NGASORAKE, SEKTI TANPO AJI-AJI, SUGIH TANPO BONDHO

Rabu, 27 Februari 2019

KHUTBAH JUM'AT: Iblis, Suri Teladan Pertama Penyebar Hoaks

Khutbah I


الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ  أَمَرَنَا بِتَرْك الْمَنَاهِيْ وَفِعْلِ الطَّاعَاتِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي بِقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى الرَّشَادِ. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَاِبهِ الهَادِيْنَ لِلصَّوَابِ وَعَلَى التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ اْلمَآبِ

أَمَّا بَعْدُ، فَيَااَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّوَأَنـْتُمْ مُسْلِمُوْنَ فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

Sejarah hoaks atau kabar palsu bisa dikatakan setua sejarah awal-awal diciptakan manusia. Kita barangkali akrab dengan cerita Nabi Adam 'alaihissalam diciptakan oleh Allah ﷻ sebagai khalifah. Melalui anugerah ilmu, Allah memuliakan Nabi Adam di atas malaikat dan iblis. Kemuliaan itu ditandai dengan perintah-Nya kepada para malaikat dan iblis untuk bersujud (hormat) kepada Nabi Adam. Ketika itu semua patuh bersujud, kecuali iblis yang sombong. Dari sinilah permusuhan iblis dan manusia dimulai, termasuk munculnya pertama kali hoaks dari iblis kepada manusia.

Setelah peristiwa itu Allah memerintahkan kepada Nabi Adam dan istrinya Hawa untuk tinggal di surga dengan bahagia. Mereka berdua dibebaskan mengambil makanan apa saja dan dari mana saja tanpa susah payah. Mereka hanya dilarang mendekati pohon tertentu, apalagi sampai memakan buahnya. Bila dilanggar, maka keduanya akan masuk golongan yang zalim dan durhaka. Kisah ini terekam dengan

Khutbah Jumat: Yang Lebih Gawat ketimbang Teguran Berupa Bencana

Khutbah I


الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ الْخَيْرَاتُ وَالْبَرَكَاتُ، وَبِتَوْفِيْقِهِ تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ وَالْغَايَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى.

فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ:  الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

Kita sering mendengar dari berbagai literatur sejarah bahwa peradaban Islam yang dibawa Rasulullah ﷺ pertama kali lahir di tanah Makkah dalam konteks kebobrokan masyarakat Arab yang sangat parah. Fanatsime suku luar biasa kuat sehingga sering terjadi peperangan. Perempuan dilecehkan serendah-rendahnya, sampai sang ayah rela mengubur hidup-hidup bayi perempuannya. Prinsip-prinsip tauhid yang dibawa nabi-nabi terdahulu nyaris lenyap, berganti patung-patung yang diberhalakan.

Yang unik dari kondisi ini adalah: dalam kejahiliahan yang demikian akut, mengapa Allah tak langsung menurunkan azab-Nya, membinasakan manusia-manusia durhaka misalnya dengan sebuah bencana besar?

MENGENAL RUKUN WUDHU

Dalam fikih wudhu disebut sebagai penyuci yang menghilangkan hadats, berbeda dengan tayamum yang tidak berfungsi sebagai penghilang hadats tetapi sekadar sarana untuk diperbolehkannya shalat.

Yang mewajibkan wudhu adalah adanya hadats di kala hendak melakukan shalat atau ibadah lain yang mewajibkan suci dari hadats seperti thawaf, menyentuh atau membawa Al-Qur’an, dan lain sebagainya.

Sebagaimana ibadah-ibadah lainnya wudhu juga memiliki beberapa rukun atau kefardhu’an yang mesti dilakukan untuk mencapai keabsahannya. Dalam fikih madzhab Syafi’i ditetapkan ada enam hal yang menjadi rukun wudhu. Sebagaimana disebutkan Syekh Salim bin Sumair Al-Hadhrami dalam kitabnya Safinatun Najâ.

فروض الوضوء ستة: الأول النية الثاني غسل الوجه الثالث غسل اليدين مع المرفقين الرايع مسح شيئ من الرأس الخامس غسل الرجلين مع الكعبين السادس الترتيب

Artinya, “Fardhu wudhu ada enam: (1) niat, (2) membasuh muka, (3) membasuh kedua tangan beserta kedua siku, (4) mengusap sebagian kepala, (5) membasuh kedua kaki beserta kedua mata kaki,